Zelenskyy: ’Pemerintah Ukraina Akan Bertahan’

Badan intelijen Kementerian Pertahanan Inggris yang mengeluarkan berita terbaru mengenai Ukraina hari Jumat (2/12) mengatakan, “Penarikan Rusia dari tepi barat Sungai Dnipro bulan lalu telah memberi Angkatan Bersenjata Ukraina kesempatan untuk menyerang simpul-simpul logistik tambahan dan jalur-jalur komunikasi Rusia.

“Ancaman ini kemungkinan besar mendorong pakar logistik Rusia untuk merelokasi simpul-simpul pasokan, termasuk titik-titik transfer kereta api, lebih jauh ke selatan dan timur,” menurut laporan yang diposting di Twitter. “Unit-unit logistik Rusia akan perlu melakukan kegiatan bongkar muat ekstra yang padat karya dari kereta ke transportasi darat. Pergerakan selanjutnya di jalan masih akan rentan terhadap artileri Ukraina sewaktu mereka bergerak untuk memasok posisi pertahanan depan Rusia.”

Kementerian itu mengatakan, “Kurangnya amunisi Rusia yang diperparah oleh tantangan logistik ini, kemungkinan besar menjadi saat satu faktor utama yang sekarang ini membatasi kemampuan Rusia dalam memulai kembali operasi serangan darat berskala besar yang efektif.”

Presiden AS Joe Biden mengatakan setelah pertemuannya dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa ia akan bersedia berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin apabila Putin ingin menghentikan invasi Rusia terhadap Ukraina. Biden mengatakan pertemuan apa pun dengan Putin akan ia lakukan setelah berkonsultasi dengan sekutu-sekutu NATO. “Saya tidak akan melakukannya sendirian,” katanya.

Dalam pidato hariannya Kamis malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengenang referendum pada 1 Desember 31 tahun silam “yang mempersatukan seluruh teritori negara kita… Semua orang menyatakan dukungan mereka.”

“Orang-orang mengukuhkan UU Proklamasi Kemerdekaan Ukraina – secara bebas dan sesuai hukum. Ini referendum yang sesungguhnya … referendum yang jujur, dan itu sebabnya mengapa ini diakui dunia … Pemerintah Ukraina akan bertahan,” kata Zelenskyy.

Ia juga mengatakan dalam pidatonya bahwa ia ingin memastikan kemerdekaan spiritual Ukraina, kemungkinan besar mengacu pada penyerbuan Biara Gua yang berafiliasi dengan Rusia. Pasukan keamanan baru-baru ini berusaha menyingkirkan mata-mata yang tinggal di antara para biarawan di biara Ortodoks Timur berusia 1.000 tahun yang belrokasi di Kyiv itu.

Seorang penasihat Zelenskyy mengatakan hingga 13 ribu tentara Ukraina telah tewas dalam invasi Rusia ke Ukraina. Mykhailo Podolyak mengatakan kepada saluran televisi Kanel 24 hari Kamis bahwa antara 10 ribu dan 13 ribu tentara telah tewas dalam konflik itu.

Reuters melaporkan tiga orang tewas dan tujuh lainnya cedera dalam serangan semalam di Kherson, Ukraina Selatan. [uh/ab]

Sumber: www.voaindonesia.com