Presiden Afrika Selatan Ramaphosa Ungkap Rencana Antikorupsi

Afrika Selatan akan merombak strategi antikorupsinya dan menjamin independensi para jaksa, kata Presiden Cyril Ramaphosa pada Minggu (23/10), menanggapi rekomendasi dari sebuah penyelidikan negara atas dugaan korupsi terhadap pendahulunya.

Sebuah penyelidikan komisi yudisial dibentuk untuk memeriksa dugaan korupsi tingkat tinggi yang terjadi di masa kepemimpinan mantan Presiden Jacob Zuma, yang memerintah Afrika Selatan dari 2009 hingga 2018.

“Rakyat Afrika Selatan letih dengan korupsi dan ingin mengakhirinya,” kata Ramaphosa dalam sebuah siaran langsung televisi. “Sebagai negara, kita bangkit dari periode yang suram dan sulit.”

Penyelidikan itu mendapati Zuma mengizinkan pebisnis yang dekat dengannya, kakak beradik Atul, Ajay dan Rajesh Gupta, untuk menjarah sumber daya dan memengaruhi kebijakan, yang dijuluki sebagai ‘perebutan negara’ (korupsi politik sistemik di mana kepentingan pribadi secara mempengaruhi proses pengambilan keputusan negara demi keuntungan pribadi) di Afrika Selatan.

Kakak beradik Gupta itu membantah melakukan kesalahan dan telah meninggalkan negara itu, namun kini menghadapi sidang ekstradisi di Dubai. [vm/lt]

Sumber: www.voaindonesia.com