Indeks

Pejabat AS Yakinkan Warganya Bahwa Pemilu Paruh Waktu Mendatang Dapat Dipercaya

Sejumlah pejabat tinggi Amerika Serikat tengah meningkatkan upaya untuk meyakinkan para warga AS bahwa pemilihan paruh waktu yang akan datang akan berjalan aman dan hasilnya dapat dipercaya.

Direktur Badan Keamanan Siber dan Keamanan Informasi AS (CISA), pada Kamis (13/10), menjadi pejabat lembaga resmi terbaru yang bergabung dengan para pejabat sebelumnya yang berupaya meyakinkan warga AS soal pemilu yang akan berlangsung pada November mendatang. Di saat bersamaan, CISA juga mencatat bahwa situasi terkait ancaman pemilu saat ini akan “lebih kompleks daripada yang pernah ada.”

“Kami tidak menemukan adanya ancaman spesifik atau kredibel yang dapat membahayakan atau mengganggu infrastruktur pemilu,” kata Jen Easterly dari CISA kepada wartawan pada Kamis (13/10) dalam jumpa pers virtual.

Komentar Easterly itu muncul menyusul jaminan serupa yang dikemukakan dalam beberapa hari terakhir oleh Gedung Putih dan kepala Komando Siber AS, yang mengatakan kepada khalayak di Washington, pada Selasa (11/10), bahwa “Kami tidak melihat indikasi signifikan serangan yang sedang direncanakan saat ini.”

Tetapi dengan hanya tiga minggu tersisa hingga pemungutan suara berlangsung, tantangan bagi pejabat pemilihan kini tampak semakin sulit.

Pertanyaan tentang Legitimasi Pemilu

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh University of Massachusetts di Amherst pada Desember 2021, dengan margin kesalahan 3,1 persen, menemukan bahwa lebih dari 20 persen responden percaya hasil pemilihan presiden AS tahun 2020 “jelas tidak sah.”

Sementara jajak pendapat YouGov terhadap 1.500 warga AS yang dilakukan pada bulan Juli menemukan bahwa 24 persen dari mereka yang disurvei tidak yakin bahwa pemilihan presiden AS tahun 2020 diadakan secara adil.

Ketika ditanya tentang keyakinan mereka apakah pemilihan paruh waktu 2022 akan berlangsung secara adil, 13 persen responden mengatakan “sama sekali tidak,” sementara 19 persen lainnya mengatakan “hanya sedikit.”

Margin kesalahan jajak pendapat YouGov adalah +/- 2,7 persen. [lt/rs]

Sumber: www.voaindonesia.com

Exit mobile version