Masa Jabatan di DKI Berakhir, Anies Baswedan Menuju Pemilu Presiden 2024

Ribuan massa pendukung Anies Baswedan berkumpul di Balai Kota DKI Jakarta untuk menghadiri acara perpisahan dirinya bersama dengan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria yang habis masa jabatannya pada 16 Oktober lalu.

Anies berangkat dari kediamannya di kawasan Lebak Bulus menuju kantornya di depan Monas dengan mengendarai sepeda. Selama perjalanan, Anies menyapa warga yang menjumpainya, antara lain di kawasan Bundaran HI. Dalam perjalanan sekitar 19 kilometer itu, para pendukung Anies bersorak-sorai dan menyebutnya sebagai calon kuat yang akan memenangkan pemilu presiden dua tahun lagi. Teriakan itu semakin menggema ketika ia tiba di Balaikota.

Dalam pidato perpisahannya, secara singkat Anies menyampaikan hasil kerjanya saat menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta lima tahun belakangan ini. “Biarkan kerja Pemprov DKI selama lima tahun ini yang berbicara. Biarkan karya-karya itu menjadi bukti nyata,” ungkap Anies.

Ia juga menegaskan kesiapannya bekerja lebih keras untuk Indonesia ke depan. “Karena kerja untuk bangsa dan negara ini, masih panjang ke depan. Satu babak berakhir, mari kita sambut babak berikutnya,” tambahnya meski tidak menyebut babak yang dimaksudnya.

Anies Baswedan (tengah) melakukan swafoto dengan pendukungnya setelah dirinya resmi menyelesaikan tugasnya selama 5 tahun dari 2017 hingga 2022 sebagai gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober tahun ini. (VOA/Indra Yoga)

Sementara itu, salah satu simpatisan pendukung Anies yang datang ke Balaikota, Didin MSI (55) mengatakan sosok Anies merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia. Menurutnya, keberanian salah satu partai yang untuk mengusung Anies sebagai calon presiden 2024 merupakan suatu langkah yang tepat.

“Menurut saya, bagus sekali. Partai itu mencalonkan Anies karena melihat sosoknya yang nasionalis, orang yang memiliki kompetensi yang tinggi, orang yang memiliki komitmen dengan janji-janji yang ia kampanyekan. Jadi kalau kita lihat, (partai) Nasdem sebagai partai pertama yang mengangkat Anies, dengan melihat Nasdem yang nasionalis artinya partai itu mengangkat Anies berdasarkan prestasinya,” jelas Didin saat diwawancarai VOA.

Ribuan massa pendukung Anies Baswedan menghadiri acara perpisahan yang digelar di Balai Kota DKI pada Minggu (16/10) lalu. Mereka juga mendukung majunya Anies sebagai calon presiden dalam pemilu 2024 mendatang. (VOA/Indra Yoga)

Ribuan massa pendukung Anies Baswedan menghadiri acara perpisahan yang digelar di Balai Kota DKI pada Minggu (16/10) lalu. Mereka juga mendukung majunya Anies sebagai calon presiden dalam pemilu 2024 mendatang. (VOA/Indra Yoga)

Lain lagi dengan Alisa Nuzulia (21), mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Menurutnya, melihat kinerja selama memimpin Jakarta, ia yakin Anies dapat menjadi presiden Indonesia. “Bisa, karena Pak Anies sudah banyak capaiannya yang dilakukan olehnya (saat menjadi gubernur DKI Jakarta.red). Seperti (pembuatan) fasilitas umum yang sudah tercapai,” ungkap Alisa kepada VOA.

Peluang di Pilpres 2024

Pengamat politik sekaligus pendiri lembaga survei KedaiKopi, Hendri Satrio mengatakan Anies merupakan salah satu kandidat yang memiliki peluang baik di pemilu 2024 nanti. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan elektabilitas Anies yang semakin naik.

“Anies menurut survei KedaiKopi merupakan calon presiden yang tingkat elektabilitasnya konsisten naik. Itu ada dua orang, Anies Baswedan dan Puan Maharani,” jelas Hendri.

Selain itu, beberapa faktor yang membuat Anies tetap dapat bersaing dengan calon lainnya adalah dengan usaha relawan dan partai politik yang mengusungnya. “Ini partai politik dan relawan yang harus menyiapkan panggung-panggung kecil untuk Anies Baswedan. Supaya naik terus elektabilitasnya dan terjaga peluang dia menang,” ungkapnya.

Partai Nasdem yang diketuai Surya Paloh pada awal Oktober lalu mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam pemilu 2024. Sebelumnya pada Juli lalu Nasdem mengumumkan dua nama lain yang dipertimbangkan menjadi calon presiden mereka, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jendral Andika Perkasa. [iy/em]

Sumber: www.voaindonesia.com